Jumat, 22 Februari 2008

Pekak Dalam Lembu

Diam!!!
Banyak bicara
Hancurkan saja kepekaan hati
Sayat pisau saja tidak cukup
bersihkan kesalahan dengan darah
Pekak lembu itu
Aliran mata-mata pengharapan
Pernah bersujudkah kau?
Hati sampai tegah berkilah
Kalau saja semua bisa sadar
Benih benci ini tidak akan tumbuh
Namun sekatang kalau-kalau kini dendam
Lembu saja yang pekak lebih baik
Diam!!!

Jumat, 08 Februari 2008

POEM

Buai hati Bias Cinta
Tabu bicara tentang cinta
Tabu pula bicara tentang bercinta
Banyak bertanya muda
Apa bedanya cinta dengan bercinta
Banyak pula tua tak menjawab pertanyaan
Hanya berkata tabu atau belum saatnya
Saat kepalang muda terlanjur terjatuh
Saat mudi telah mengandung
Tua marah tak tahan emosi
Maka tua tidak salahkan diri
Tua salahkan muda mudi
Muda mudi bingung apa yang salah
Saat muda bertanya apa bedanya cinta dan bercinta
Tua tak menjawab atau belum saatnya
Saat telah tiba bukan dihari yang baik
Mudi mengandung tanpa sebuah ikatan janji si tua
Maka muda mudi dibenci
Maka mereka yang muda menanggung cerca nista
Tua masi menganggap berjasa dan telah mengajar
Apa yang diajarnya?
Hanya berkata belum saatnya
Begitulah, yang muda mudi dianggap sebelah mata
Buai hati terlelap
Bias-bias cinta menjadi kabur







Anyaman Hati Menjadi Luka
Klo disakiti itu biasa
Ditinggal tanpa pesan adalah wajar dalam hidupku
Kesepian yang membuat hidupku ini tidak sepi
Lha setianya adalah sepi tanpa teman cinta
Setiap mulai menganyamkan cinta
Bambu-bambu runcing lukain hati ku
Mana sebenarnya yang baik?
Sahabat timur berkata baiknya kita berpasangan paham akan lainnya nanti
Sahabat barat berkata baiknya kita bebas bagai burung sebab hakikatnya kita tidak suka diikat
Mana yang benar
Aku mau berpasangan namun aku tak mau diikat
Aku mau berpasangan namun akau mau seperti burung
Namun saat hati sudah mantap berpasangan mala menjadi luka
Luka yang mendalam sebab dia yang tak dapat hargai arti cinta


















Hitam Kelabu Putih Senja
Hitam, hitam mana saja kau kemarin?
Aku terlalu girang kemarin
Membutuhkan kau saat itu
Agar tak mabuk aku akan kegirangan ku
Putih,putih mana saja kau lusa kemarin?
Aku terlalu duka lusa kemarin
Membutuhkan kau saat itu
Kini aku makin jatuh terpuruk
Aku terlalu sedih saat itu
Dendam membara pelecehan terhadap aku
Putih penghibur bijakasana mala tak ada saat itu
Kemarin akau tertimpa rejeki
Saat kemarin mabuk suka cita rupanya aku
Namun hitam pengingat segala petaka
Tak ada satu pun lampu kuning untuk ku
Akhirnya kuhancur saat ini
Ku masuk kesuksesan namun ku siap belajar dari duka
Hilang bijaksana akhirnya
Lepas kendali aku di sana
Sungguh saat itu kelabu
Sungguh saat senja itu aku terjatuh










Jembatan Mata Dua
Setan mana yang suka akan kebaikan?
Neraka penuh dengan kejahatan
Semua orang tahu akan hal itu
Setiap kulewat jembatan hidup ini
Selalu ada dua mata yang melihat ku
Mata pertama melihat ku dengan berharap aku ini baik
Mata kedua rupanya tidak suka aku baik
Saat ku ikut mata pertama
Kubantu orang lain pinjamkan rejeki ku
Ditipu rupanya baik ku ini
Kesal kepalang bukan tandingan lagi
Kulewat jembatan bermata dua itu lagi
Ku benci mata pertama sambutlah mata kedua
Ku maki penipu sial itu
Tak pelak aku lihat anak perempuan 7 tahun si sial itu
Kurus kecil lusuh dan menangis
Rupanya sang Ibu telah dipanggil sang Khalik
Rupanya anak perempuan itu menggantung harapan pada si sial itu,Ayahnya
Bangga si perempuan itu hilang sekejap pada Ayahnya
Tak lagi si perempuan kecil dengar nasihat Ayahnya karena ku maki penipu
Liar lah anak perempuan
Lacurlah dia dijalan saat kulewat jembatan bermata dua itu untuk 13 tahun lamanya
Hancurlah aku kenapa si baik dan buruk ada?
Tak berani lagi kutolak si baik dan si buruk
Ku hancurkan diri dan banyak hidup karena menolak mata pertama ataupun kedua

Antrosentrisme

Takut kehidupan yang antrosentrisme
Bicara tentang kerusakan lingkungan hidup
Berarti bicara masalah lama dan hangat
Pedulikah kita terhadap lingkungan hidup?
This question as The APPs’ theme for pre-Easter 2008
Aksi Puasa dan Pembangunan atau APP adalah bagian dari program gereja katolik untuk menyambut pantang puasa pra-paskah 40 hari
Ternyata Katolik melalui KAJ sebagai keuskupan agung jakarta sekaligus keuskupan se-Indonesia suka sekali memilih isu hangat di sekitar sebagai tema APP-nya.
Pernah ada tema “Korupsikah aku?” , “Bersyukurkah aku?”, dll
May be this point as one of my reasons why Catholic as my religion
Dulu, gereja katolik sangat kental dengan suasana antrosentrismenya
Antrosentrisme adalah manusia di bumi ini adalah pusat dari segalanya
Gereja menganggap manusia adalah sempurnah dan berhak melakukan apa saja demi kebaikan manusia
Tidak heran, Paus gereja katolik tugas utamanya adalah keselamatan manusia
Maka, ekosentrisme kini mulai masuk dalam kubu gereja katolik
Mereka mulai memperhatikan keseimbangan antara manusia dengan alam
Mungkin telat sekarang karena memang ada rasa takut bahwa ekosentrisme akan kembalinya umat manusia akan kepercayaan akan pohon-pohon atau binatang-binatang
Padahal ekosentrisme bukan demikian
Ekosentrisme adalah bagaimana manusia hidup dengan memenuhi kebutuhan sehari-hari namun ikut menjaga rantai makanan lingkungan sekitar
Jika anda pernah nonton film animasi kartun kelas Hollywood yaitu “Happy Feet” mungkin anda akan mengerti maksud dari ekosentrisme secara gamblang
Atau mereka yang sudah berintelektual tak perlu lagi nonton film anak-anak itu dan mungkin tidak akan membaca blog ini

Sabtu, 02 Februari 2008

Masih Tentang Soeharto

7 Hari Meninggalnya Pak Harto

Biasanya kebanyakan tradisi budaya di Indonesia 7 hari setelah meninggalnya seseorang akan diadakan entah itu sebuah rasa syukur karena keluarga yang ditinggalkan sudah tabah atau sebagai wujud penghormatan bahwa keluarga tidak melupakan almarhum. Itu menurut logika saya. Namun yang terpenting adalah bagi saya acara seperti itu adalh wujud kita masi punya budaya yang penuh saling menghormati bahkan yang sudah meninggal pula.
Sayang sekali, kebudayaan yang tertanam tampaknya ternoda demi sebuah bisnis atau entah ketenaran. Banyak liputan mengenai Alm. Bapak Soeharto di televisi yang tampaknya hilang dari asas saling menghormati ini. Banyak justru disamping memuji jasa beliau, tidak banyak yang mulai agak sedikit kurang ajar. Infotainment justru menguaka kembali kasus perselingkuhan yang melibatkan anak almarhum dengan Mayang Sari. Apa sih hubunganya dengan kepergian Bapak Soeharto. Kasus-kasus korupsi yang kadang muncul kadang hilang sekarang dikritik lebih pedas dari biasanya oleh para yang mengaku sebagai aktivis.
Apakah bangsa ini masi bisa dianggap saling menghormati? Bukankah kasus korupsi itu memang sudah ada dan tinggal ditangani saja secara hukum (Jika Bangsa Indonesia ini memang masih punya hukum). Masalah perselingkuahan Mayang Sari dengan Bambang apa perlu dibicarakan di depan kuburan beliau? Jangan bicarakan aib orang di depan makam orang yang sekarang masih dianggap punya aib dong...
Seharusnya bangsa ini mulai belajar menjadi orang yang berintelektual dengan rsa damai. Terlepas dari saya adalah orang yang paling bodoh dalam masalah politik terlebih bisnis televisi mungkin ada baiknya ajarkan saya kaum muda ini bagaimana seharusnya bersikap dengan orang yang buat salah. Budiman Sutjaminko, aktivis yang pernah dipenjara 3 tahun pada jaman Soeharto saja bisa memaafkan dan menyatakan semua biarkan hukum yang berjalan.
Biarkan yang mati menjadi mati. Ada baiknya setelah kita ditinggal Mantan Ditaktor Presiden RI ke 2 Bapak Soeharto mendaptkan pelajaran. Beritakan yang positif sebagai wujud saling menghormati. Terima kasih kepada media yang masih punya asa saling menghormati. Wujudkan bahwa kita ini bangsa yang terpelajar dengan mau belajar dari kesalahan. Jangan seperti anak kecil yang meributkan bhawa saya benar dia yang salah lalu kemudian ngambek saling meledek. Saya yakin bangsa Indonesia dapat menjadi lebih baik sebab lihatlah, perubahan pada negara kita ini sudah membaik terlepas dari masalah-masalah yang ada saat ini. Bukankah pemerintah hadir untuk menyelesaikan masalah? Jadi untuk apa kita mengeluh?Lebih baik kita awasi bersama jalannya pemerintahan agar kepentingan bersama terwujud.
Jika anda bertanya apakah saya pernah merasakanm penderitaan pada jaman Pak Harto? Tentu saya jawab tidak. Lalu kenapa saya banyak omong? Sebab saya melihat banyak hal yang luar biasa dari penderitaan yang terwujud masa ORBA.
Pertama, karena ORBA kita menjadi negara yang terbangun dari keterpurukan. Infastruktur pun sangat berkembang, pendidikan mulai memadai, kehidupan politik kini mulai lebih demokratis
Kedua, Pembantaian yang dilakukan pada jaman ORBA membuka hati kita sebgai manusia yanmg beradab.
Ketiga, Ini yang paling oke banget, para aktivis yang dulu melawan pada masa ORBA kini menjadi dikenal public. Diundang seminar sana. Seminar sini. Oke kan?
Keempat, Banyak cara ORBA dalam melakukan pembangunan seperti program KB, PIN, Wajib belajar dan lain-lain sangat membantu pemerintah sekarang sehingga tidak perlu memikirkan lagi program-program baru lainnya karena terbukti efektif
Terakhir, Keluarga Cendana telahg menunjukan kekuasaan dan harta bukan jaminan menjadi keluarga sejahterah. Kasus-kasus yang merusak moral sebuah keluarga hancur karena hanya mengejar kekuasaan dan harta. Maka lebih enak Keluarga yang memilki kekuasaan terbatas dan harta dari kebenaran bukan hasil KKN.
Bagaimana? Mulai siap belajar kawan? Ayo yang generasi muda seperti kta mulai belajar dari kesalahan orang lain..Sudah gak berlaku nasehar belajar dari kesalahn kitsa sendiri.Untuk apa kita melakukan kesalahan namun kesalahan itu pernah dilakukan orang lain juga? Lebih baik kita belar dari kesalahan orang lain dan lakukan yang berbeda.