Minggu, 12 September 2010

Ketika Anak Muda Berjuang Ketidak Adilan

Saya bukan tipe pejuang yg aktif n tulisan ini bukan ingin menunjukan saya hebat justru menjadi bahan refleksi buat diri saya juga sebagai generasi muda yg harusnya perjuangan keadilan itu ada di pundak kita. Kemarin ada suatu ajakan gerakan menghitamkan profile picture BBM sebagai tanda solidaritas akan kasus penusukan pendeta HKBP. Kemudian saya tiba2 teringat sudah berapa kali ajakan macam ini utk beberapa kasus,beberapa kali gerakan akhirnya hilang begitu juga padahal kasus belum selesai.

Baiklah jika saya asumsikan sebagian besar gerakan di media OL kebanyakan dilakukan oleh anak muda. Saya tidak melarang sebuah gerakan macam ini tp coba ijinkan saya untuk memberi pandangan saya akan gerakan2 macam ini

Pertama, gerakan media OL memang sangat efektif namun terkadang sulit di kontrol keberadaannya. Berapa banyak gerakan di media OL? Namun berapa bnyk gerakan2 tersebut hilang begitu saja padahal pendukung uda banyak n kasus belum selesai.

Kedua, sebuah gerakan harus konsisten,jika suatu ada awal gerakan minimal pencetus gerakan itu harus menyepakati kapan gerakan ini berhenti atau dihentikan. Jika tidak maka gerakan yg mendapatkan dukungan sebanyak apa pun akan kurang nilainya. Ada seorang ibu yg anaknya menjadi korban penembakan kerusuhan mei. Ibu tersebut sangat konsisten berdiri di depan istana dgn payung hitam setiap hari kamis. Mereka yg tergabung dalam gerakan ini sepakat akan berhenti jika yg berdiri hanya bersisan 3org. Mereka memperjuangkan ketidak adilan juga. ;)

Ketiga,sebenarny gerakan di media OL sangat2 efektif n cepat dampakny hanya saja jd kurang dihargai atau dianggap main2 oleh kalangan tertentu hingga pemerintah karena gerakan ini tidak memiliki suatu konsistensi jd dianggap hanya sekedar provokasi (eh saya tdk pernah menganggap provokasi buruk selama tidak merugikan bnyk pihak) n suatu gerakan yg ntar jg hilang.

Keempat, seberapa pahamkah pendukung gerakan ini akan yg sedang diperjuangkan?Saya sering menghiraukan ajakan2 gerakan di media OL spt Like This,ganti profpic dan lain2 karena saya belum paham kasus nya.

Kelima, n PALING PENTING jika akhirnya saya ikut gerakan tersebut saya harus berikan kontribusi minimal bersuara entah melalui tulisan di blog atau apa pun sesuai porsi yg saya punya sekarang. Jadi saya harap kita sebagai generasi muda bukan menjadi generasi trend melainkan generasi YG BENAR2 peduli akan isu2 ketidak adilan, pemasungan demokrasi, dan berpihak pd rakyat kecil. Tujuanny apa? Agar gerakan yang kita mulai memiliki nilai n makna sehingga sekalipun hanya berjuang di media OL tetap bs diperhitungkan akan suara kita ;)


Sekali lagi,saya bukan melarang,bahkan seorang sahabat mengatakan saya ini sinis karena mereka yg tdk paham tp ikut2an,saya lebih setuju saya dikatakan khawatir jika anak muda hanya dianggap follower saja n mudah terprovokasi oleh pemerintah, padahal kita memiliki kekuatan yg besar sekali untuk perubahan negeri ini ;)
Saya bukan apa2 n tidak memberi kontribusi besar terhadap perjuang ketidak adilan,namun saya mencoba melakukan sesuatu dr apa yg saya bs krn semua perjuangan memiliki porsinya masing2 namun jgn pernah memperjuangan sesuatu hanya krn sebuah trend. ;)

Salam,
Nasionalis Nyasar ;)

NB: ada beberapa teman menganggap saya hny berkoar2 saja tanpa tindakan nyata. Mungkin saya sekarang boleh sedikit berbangga saya pernah menangin kompetisi Blog nasional tentang Indonesia karena tulisan saya mengenai "Cara Yang Benar Mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia" Dgn tulisan ini banyak dr teman2 pd akhirnya sadar bahwa ternyata mereka salah mengucapkan kemerdekaan negaranya sendiri dgn bahasa bangsanya sendiri. Apakah kamu tau apa yg salah dr ucapan "Selamat Hari Ulang Tahun RI Ke 65"?

Tidak ada komentar: