Kamis, 05 November 2009

Belajar Dari 2 Minggu untuk 2 Tahun ke depan

Beberapa waktu ini saya banyak belajar dari kesalahan diri saya sendiri, orang lain, keluarga,teman yang baru saya kenal, dan dari mereka yang sama sekali saya tidak kenal.

Begitu puas rasanya intelektual ini dan emosi intelejen ini bertumbuh dengan berbagai masalah dan kelucuan. Entah kepintaran dari mana membuat orang tak berkutik bicara dan salah tingkah dengan ucapan yang begitu tulus dan jujur untuk dilontarkan.

Hingga seorang wanita bule di FB mencari perang dengan profile di FB saya beberapa waktu yang lalu yang saya anggap mungkin ini bukan ‘bule’ beneran karena gaya bicaranya di FB dengan Ing sangat lucu dan patut dianalisis sebab bukan kebiasaan bule di dalam tulisannya...

Melanjutkan pertemanan dengan seorang yang terlanjur lahir kaya dan banyak belajar dari sikap orang yang terlanjur terlahir kaya.

Masuk dalam intuisi dan perspektif membuat saya banyak belajar arti dari perubahan yang cepat dan tak patut dibela sebenarnya.

Cerita seorang wanita kuat yang lemah karena harus menerima kenyataan dikalahkan oleh sesuatu yang bersifat jangka pendek dan niat baiknya tersapu begitu saja oleh kebodohan akan pengaruh lingkungan.

Sebaiknya apakah semua yang baca tulisan ini akan bermanfaat? Saya rasa tidak jika kau melihat siapa profile si penulis...namun akan bermanfaat jika melihat dalam diri sendiri apakah saya demikian...

1. Kamu pikir SUDAH DEWASA? Entah kenapa saya benci dengan kata ‘Dewasa’...terlebih manusia mengajari saya bersikap dewasa...Saya katakan “TIDAK ADA MANUSIA DEWASA YANG MERASA DIRINYA DEWASA” Saya harap dengan terus berbuat salah maka diri ini berusaha malu dan belajar serta tidak berusaha mencari kebenaran demi harga diri maka tumbuh dewasa satu lagi...

2. Kamu yang baru saja menemukan dunia baru... Saya belum menemukanya,,,namun apa yang saya lihat dari kamu,tampaknya itu bukan sesuatu yang baru namun sesuatu yang hadir pada giliran kamu untuk digoda. Lupa akal sehat, putuskan dengan emosi, maka jangka pendek yang kamu dapatkan. Sakiti satu orang terbaik untuk sepuluh orang terbiasa...Saya salah dan maafkan saya yang selalu berasumsi,,,namun jika asumsi saya salah maka belum tentu kamu benar,,,namun jika asumsi saya benar belum tentu kamu salah...Yang pasti di dunia ini tiada benar dan salah,,,maka tidak heran kesalahan besar dapat dimaafkan...


3. Kekanak-anakan!!! Saya suka bersikap seperti anak kecil namun saya benci orang yang menunjukan sikap kekanak-anakan itu jelek. Apa kamu pikir perilaku anak kecil buruk? Sehingga seorang besar seperti saya tidak boleh bersikap seperti anak kecil? Namun terlebih penting definisi sikap anak-anak itu tidak ada...Anak dapat menangis, dewasa dapat menangis juga,,,anak dapat mengeluh,dewasa dapat mengeluh juga,anak mengadu, dewasa juga bisa mengaduh, anak membenci, dewasa juga boleh membenci,,,Lalu apakah anak kamu nanti buruk? Jika tidak,mengapa seorang bersikap anak-anak dikatakan buruk? Atau jangan-jangan kamu pun juga seperti anak-anak TK yang tidak sok lebih dewasa dan menunjukan dengan teman-teman sekelasnya jika kamu lebih dewasa???

4. Saya sudah lakukan dan saya selalu salah...Namun saat saya meminta bantuan pada pemimpin saya tiga kali dan tiga kali pun gagal...Lalu apa yang salah dari saya? Mengapa seorang pemimpin tidak mencoba mengaku salah pada bawahannya dan berharap bawahannya berhasil di dalam kepemimpinannya...


5. Saya peduli maka saya lakukan,,,Saya tidak peduli tetap saya lakukan,,,sebab pilihan kebaikan adalah tetap lakukan meskipun tidak peduli,,,


Makna apa lagi yang lebih besar dalam hidup ini? Jangan anggap kecil dan merasa benar maka enggan berubah...Saya enggan berubah dan malu,mari berubah menjadi yang terbaik sebab saya kamu dan lainnya sama-sama tersenyum dalam kekonyolan yang pernah dilakukan...

Buat apa pangsa harga diri jika memang ternyata kita terlanjur rendah? Lebih baik mengaku rendah dan meminta diajarkan untuk tinggi...Lebih baik belajar sombong daripada merasa diri sudah hebat...

Tidak ada komentar: