Minggu, 08 November 2009

Saatnya Pertamina Bergerak Cepat

Dulu saya seorang yang suka menggunakan produk dalam negeri. Pokoknya saya suka mengajak teman2 saya mulai menghargai hasil produksi dalam negeri. Termasuk dalam memilih bahan bakar untuk kendaraan.

Meskipun saya masih menggunakan motor, saya selalu isi bensin bukan yang bersubsidi alias premium, Bagi saya premium hanyalah bensin untuk kendaraan umum seperti mikrolet, taksi, dan tukang ojek. Maaf bukan bermaksud namun kita tahu bahwa bensin premium merupakan bensin termurah di Indonesia dan bahkan di seluruh dunia, Kita yang mampu memiliki kendaraan pribadi apa masi tega mengambil jatah bensin bersubsidi ini dari supir mikrolet, taksi, dan bahkan tukang ojek?

Jadi saya selalu sarankan ke teman2 saya gunakanlah pertamax dan lebih bagus pertamax plus. Selain tidak mengambil jatah dr yang sebenarnya membutuhkan, mesin kendaraan pun lebih terawat.

Saya awalnya menggunakan pertamax plus. Sampai ada kasus yang membuat saya sadar mengapa perusahaan Indonesia sulit sekali bersaing dengan produk asing....

Setahun yang lalu, sehabis pulang dari rumah teman, waktu itu jam 1 pagi. Saya hendak isi bensin dulu di pertamina Tanah Tinggi. Saat saya sampai di bagian pertamax plus, saya melihat petugas bensin asik berbicara meskipun dia melihat saya sudah turun dari motor dan membuka jok motor saya.

Saya tidak suka aja melihat petugas mengabaikan pembeli...Saya tegur "Mas, kok masi bicara,isi dong,ini kan ud malam"

Petugas ini dengan santainya bicara 'Ah,mau kemana sich? Buru2 amat,santai aja" Sambil berdiri dan berjalan pelan.

Saya kaget petugas perusahaan yang sedang hebohnya waktu itu berkampanye 'Pertamina on the move" dengan perubahan logo yang bernilai ratusan juta dan berbagai slogan sapa senyum, mulai dari nol dan keramah tamahannya MENYAHUT SAYA DAN MELAYANI SAYA SEPERTI ITU...

Padahal saya isi bensinya pertamax plus yang jarang pemilik motor lakukan...

Akhirnya saya tidak terima dengan cara petugas itu perlakukan saya. Saya langsung tegur dia dan bertanya siapa supervisornya. Dia diam saja dan pura2 tidak dengar. Tidak puas saya langsung menuju kantor pom bensin tersebut. Kebetulan di sana ada managernya, Saya jelaskan dan mengeluh dengan pelayanan dari petugas itu. Namun manager itu pun cuma berkata "Iya biarin aj mas, maklum lah mungkin ud malam kali"

LO PIKIR GW GAK SEDANG KEMALAMAN??? Dia kerja dan saya sedang buru2 mau pulang...enak saja bicara...Saat saya keluar petugas itu melihat saya dengan melotot dan berkata "Sudah mas laporannya?"

Akhirnya saya tlp costumer service pertamina dan hasilnya nihil tanpa ada respon saya sampai saya ancam akan saya tulis masalah ini ke koran baru ada permintaan maaf dari pihak pertamina...ckckck

Akhirnya saya berpindah ke Shell,di shell saya isi super extra. Pelayanan di sini tidak sempurnah namun jauh lebih memuaskan daripada pertamina. Pernah pelayan Shell salah mengisi jenis bensin, waktu itu saya bilang super extra, entah mengapa dia isi super,,,Dan saya baru sadar saat jalan setengah. Saya teriak 'wah mas kok super,salah tuh!!!"

Petugas shell langsung kaget dan berhenti lalu spontan dia berkata demikian "Adu, maaf Pak, ini uda keisi setengah,mau saya tukar atau berhenti saja,bapak tidak usa bayar saya yang tanggung"

Saya kaget, meskipun argo menunjukan 7000 saya tidak tega karena petugas tersebut melakukan yang semestinya dia lakukan...saya langsung bilang 'Ya ud gak pa2 de, biarin saja saya bayar 7000,lain kali perhatikan ya mas"

Inilah yang membuat saya akhirnya memilih Shell...

Beberapa waktu yang lalu, karena pom bensin shell masih sedikit dan saya butuh isi bensin saya terpakas ke pertamina, sampai di pertamina saya minta Pertamax plus. Dan saya katakan penuh, entah mengapa argo sudah menunjukan angka 18rb dan tangki bensin sudah kepenuhan, masi dihajar saja. Mungkin mau digenapin jadi 20rb sama petugasnya, akhirnya bensin tumpah kemana-mana..."Mas jangan dipaksa dong...ini akhirnya tumpah kan"

PETUGAS ITU HANYA DIAM SAMBIL MENARUH SELANG BENSIN TERSEBUT DAN AMBIL UANG SAYA...

TANPA MINTA MAAF...

Waduh Pertamina mending bagian HRD nya ajarin de petugas untuk minta maaf...Saya tau meskipun tanpa mempedulikan pelayanan ramah tamah,Pertamina tetap hidup...Namun nti jangan salahkan bangsa ini jika ketidak puasannya meledak hingga ada kejadian demonstrasi bahkan bertindak anarkis. Karena dari perusahaan sendiri tidak memberikan contoh yang baik terhadap publiknya...

Makanya kadang saya memaklumkan jika warga demo hingga menghancurkan gedung pemerintahan, perusahaan, atau pabrik, ya salah sendiri pelayanan publik yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang kita bayar...

Semoga perubahan akan segera berjalan dan menjadi lebih baik...

Happy Life...

Tidak ada komentar: