Jumat, 19 Maret 2010

Merasakan Waktunya Kian Dekat

Merasakan Waktunya Kian Dekat

Kadang saya seperti kaleng,menjadi kemasan yang cantik untuk sebuah makanan. Setelah isi makanan di kaleng habis,maka kaleng itu entah dibuang,disimpan dalam lemari agar sewaktu-waktu bisa digunakan,atau didaur ulang untuk fungsi lain. Saya terus tersirat oleh wajah yang penuh dengan keperihan.

Saya mulai menyipitkan mata ini menahan air mata yang terpaksa jatuh, saya harus menundukan kepala ini menahan pedihnya hati ini,dan saya terjatuh kembali dalam emosi-emosi yang seharusnya tidak saya rasakan kembali. Takut langkah ini memilih jalan.

Waktu saya tinggal sebentar lagi. Saya harus terus melangkah menuju mimpi-mimpi kehidupan. Kepercayaan yang harus dijaga. Biarlah dia hisap semua sari madu-madu saya. Bukan karena saya bodoh hanya saja biarkan setitik saja saya merasakan keindahan dia meski hanya sesaat.

Saya tidak lagi bisa mengeluarkan air mata ini meski saya ingin. Semakin saya paksa keluarkan air mata ini untuk menangis justru saya tersenyum dan tertawa. Dalam satuan roh dan jiwa ini terus memberi rasa yang saya sendiri pun sulit dituliskan. Semuanya terlelap dan saya pun mulai terlelap.

Waktu saya tidak akan lama lagi. Sepi,dingin,terkoyak,terdiam,hancur,teman?kamu? sayang? Apakah kalian masi bisa memeluk saya lagi? Mengusap bahu saya walau sebentar? Atau setidaknya bercanda tertawa lepas kembali? Atau apalah itu dalam waktu saya yang tidak akan lama lagi.

Tidak ada komentar: